River Cruise along the river Thames London to Hampton Court Palace
Posted by nim454yu on Juni 22, 2018
https://kameraungu.wordpress.com/2018/06/22/river-cruise-along-the-river-thames-london-to-hampton-court-palace/
Bahasa Jawa vs Belanda
Apa sajakah kosa kata bahasa Jawa yang mirip dengan bahasa Belanda? Ikuti video kami:
Posted by nim454yu on Mei 23, 2018
https://kameraungu.wordpress.com/2018/05/23/bahasa-jawa-vs-belanda/
Menginap di Hotel The Crown Clayton London
Bagaimana rasanya menginap di hotel bintang 4 The Crown Clayton London? Ikuti perjalanan kami!
Posted by nim454yu on Mei 20, 2018
https://kameraungu.wordpress.com/2018/05/20/menginap-di-hotel-the-crown-clayton-london/
Intro Europe Travel Love Story
Intro terbaru dari Europe Travel Love Story:
Posted by nim454yu on Mei 20, 2018
https://kameraungu.wordpress.com/2018/05/20/intro-europe-travel-love-story/
Tips Jalan-Jalan ke London, Inggris
Ikuti video jalan-jalan kami Explore makanan di London, Inggris:
Posted by nim454yu on Mei 14, 2018
https://kameraungu.wordpress.com/2018/05/14/jalan-jalan-ke-london-inggris/
Diproteksi: SANTORINI (Part 1)
Posted by nim454yu on Mei 25, 2017
https://kameraungu.wordpress.com/2017/05/25/santorini-part-1/
Sinopsis Europe Travel-Love Story: Menapaki Belanda, Belgia, Luksemburg dengan Cinta
Buku ini berkisah tentang perjalanan Nimas seorang gadis Solo yang merantau ke negeri kincir angin. Disana ia bertemu dengan Remco seorang pria Belanda bermata biru yang jenaka. Nimas dan Remco pun jatuh hati pada pandangan pertama. Pasangan kekasih ini kemudian memulai kegiatan traveling bersama. Dengan riang, Remco mengajak Nimas menjelajahi Belanda, Belgia dan Luksemburg melalui persepsi orang lokal. Remco banyak menceritakan cerita sejarah di balik tempat-tempat yang mereka kunjungi dengan ringan dalam perbincangan sepasang kekasih. Buku ini juga dikemas dengan cerita manis penuh cinta dari sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Menceritakan bagaimana mereka menikmati momen kebersamaan sambil mengunjungi tempat-tempat indah bernuansa romantis khas negeri-negeri Eropa. Cerita perjalanan keliling Eropa pun terasa lebih menarik dan penuh cinta bila dijelajahi bersama kekasih tambatan hati.
Posted by nim454yu on Desember 6, 2016
https://kameraungu.wordpress.com/2016/12/06/sinopsis-europe-travel-love-story-menapaki-belanda-belgia-luksemburg-dengan-cinta/
Buku ‘Europe Travel-Love Story: Menapaki Belanda, Belgia dan Luksemburg dengan Cinta’
Versi buku bisa dipesan di: http://nulisbuku.com/books/view/europe-travel-love-story-menapaki-belanda-belgia-dan-luksemburg-dengan-cinta
Bagi anda yang ingin jalan-jalan romantis ke Eropa bersama pasangan terkasih, dapatkan segera buku perdana:
Europe Travel-Love Story:
Menapaki Belanda, Belgia dan Luksemburg dengan Cinta
Silahkan pesan di: www.nulisbuku.com
Versi Buku
TERSEDIA JUGA VERSI E-BOOK
Posted by nim454yu on Juni 23, 2016
https://kameraungu.wordpress.com/2016/06/23/buku-europe-travel-love-story-menapaki-belanda-belgia-dan-luksemburg-dengan-cinta/
Buku ‘Europe Travel-Love Story: Menapaki Belanda, Belgia dan Luksemburg dengan Cinta’
Bagi anda yang ingin jalan-jalan romantis ke Eropa bersama pasangan terkasih, dapatkan segera buku perdana:
Europe Travel-Love Story:
Menapaki Belanda, Belgia dan Luksemburg dengan Cinta
Silahkan pesan di: www.nulisbuku.com

Versi Buku
TERSEDIA JUGA VERSI E-BOOK
Bagi yang kesulitan memesan buku via nulisbuku.com silahkan tinggalkan komentar di halaman ini. Saya akan bantu untuk meng-order melalui saya. Terimakasih.
Posted by nim454yu on Juni 22, 2016
https://kameraungu.wordpress.com/2016/06/22/europe-travel-love-story-menapaki-belanda-belgia-dan-luksemburg-dengan-cinta/
Teh dari Seluruh Penjuru Dunia
Saya selalu menyukai teh. Apalagi di daerah dimana saya berasal, teh adalah teman terbaik ketika petang menjelang. Teh yang baik harus diramu mengikuti rumus “Ginthelnas” yaitu “leGI-keNTHEL-paNAS” dalam bahasa jawa yang artinya manis, kental dan panas. Maka saya pun menjadi sangat familiar dengan aroma wangi teh yang dicampur dengan bunga melati. Selain itu, saya juga tumbuh di daerah yang relatif dekat dengan perkebunan teh. Hanya sekitar 1 jam perjalanan dengan mobil, maka saya tiba di Kemuning. Desa yang masih asri degan udara yang sangat sejuk dan tentunya wangi daun teh dari perkebunan. Pas saya pulang ke kampung halaman saya di Solo, tak lupa saya ajak si Kangmas menikmati tegukan teh kemuning sambil memanjakan mata melihat indahnya kebun teh Indonesia. Sungguh suatu perasaan yang sangat sejuk dan damai menikamati teh di kebunya.
Ketika saya pindah ke Eropa, saya mendapati aneka macam teh. Dulu dikepala saya yang namanya teh itu ya yang diambil dari puncuk tanaman teh. Ternyata, segala macam herbs yanag dihangatkan dan diambil kuahnya untuk diminum, disini disebut teh juga. Bahkan “wedhang jahe” pun disini dipanggil Gingger tea ;D
Saya pun mulai mencoba aneka macam teh yang menurut saya unik-unik ini. Teh yang pertama akrab di lidah saya adalah Camomile Tea. Teh ini termasuk salah satu favorit saya. Pada dasarnya ini adalah bunga Camomile yang dikeringkan lalu disedu dengan air panas. Maka jadilah Camomile tea yang wangi dan lezat. Orang eropa juga percaya bahwa Camomile tea bagus untung perut kembung dan susah tidur. Meminum Camomile tea sebelemum tibur konon katanya akan membuat tidur kita enjadi nyenyak.
Teh kedua favorit saya adalah Russian earl grey atau biasa disebut juga Lady grey tea. Teh ini terdiri dari teh hitam dicampur bergamot, kulit lemon dan mahkota cornflower warna biru. Bergamot adalah sejenis jeruk nipis yang biasa tumbuh di Eropa. Saya langsung jatuh cinta pada seduan pertama Russian earl grey ❤
Teh ketiga yang membuat jatuh cinta adalah mint tea asal Maroko. Bermula dari liburan kami ke Maroko di penghujung tahun 2014 ini, membuat lidah saya jatuh cinta pada teh Maroko dan tak lupa membeli teh ini untuk diangkut pulang ke Belanda. Saya pun juga menanyakan langsung pada Riad caretaker lady untuk mengajari saya gimana caranya membuat teh Maroko yang benar 🙂 Jadi pada dasarnya teh ini terdiri dari buliran teh hitam khas Maroko dicampur dengan remasan daun mint segar lalu disedu dengan air panas. Tak sampai disitu saja, teh lalu dipanaskan lagi diatas api sampai air benar-benar mendidih lalu masukan gula kubus secukupnya ke dalam poci. Jangan menggunakan sendok untuk mengaduk teh di dalam poci melainkain “tuang ke gelas – masukan lagi ke poci lalu tuang ke gelas lagi” begitu terus menerus sampai gula dirasa sudah tercampur merata dengan teh. Lalu sajikan dengan gaya tuang poci khas Maroko yang harus tinggi dari atas gelas 😉
Selain teh yang saya suka, ada juga beberapa teh yang tidak saya suka. Diantaranya adalah British earl grey dan Rose tea. British earl grey pada dasarnya semacam teh hitam biasa yang rasanya nggak ada apa-apanya dibanding teh khas bumi nusantara kita yang wangi dan manthab! Lalu rose tea adalah teh dari seduhan bunga mawar kering yang bagi saya rasanya seperti minum air bunga kuburan.. hihihihi
Dan petualangan saya pada teh masih akan terus berlanjut 🙂
Posted by nim454yu on Desember 24, 2014
https://kameraungu.wordpress.com/2014/12/24/teh-dari-seluruh-penjuru-dunia/